Detil Artikel

PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN KOMPOS Dibuat pada 2019-09-24 04:00:56 Oleh : Anang Sucahyo

Syarat pembuatan kompos:

  1. Nisbah C/N

Secara umum proses pembuatan kompos adalah proses perubahan bahan organik menjadi humus dan CO2 dengan bantuan mikroorganisme.  Kuncinya adalah adanya makanan dan lingkungan yang mendukung. Salah satu syarat makanan (bahan) adalah CN ratio. CN ratio yang dipersyaratkan untuk menjadi bahan adalah yang mempunyai nilai 50 – 60. Nilai ini dirubah menjadi 20 – 30. C merupakan polisakarida sedangkan N adalah protein yang bisa berupa  NH3 dan NO3.Selain itu ada perubahan dari molekul besar menjad

  1. O2

Ketersediaan oksigen diperlukan dalam proses pengomposan. Oleh karena itu diusahakan lebar tumpukan bahan 1,5 – 2 meter dan tinggi 1,5 – 2 meter. Sedang panjang tumpukan tergantung dengan jumlah bahan, sehingga semakin banyak jumlah bahan maka semakin panjang  jumlah tumpukan.

  1. Kelembaban (RH)

Kelembapan juga perlu diatur karena proses enzimatis ini memerlukan air. Kandungan air perlu diatur sehingga kelembabannya 70%. Ciri-cirinya adalah bahan cukup basah tetapi air tidak menetes.

  1. Inokulan/starter

Mikrobia starter sebetulnya sudah ada di alam. Dan jenis mikrobia ini sangat dipengaruhi kondisi lingkungan, sehingga lingkungan yang berbeda mikrobia yang dibutuhkan juga berbeda. Mikrobia di Galur (pantai) belum tentu bisa digunakan di Samigaluh (pegunungan). Oleh karena itu hasil akhir yang sudah jadi yang paling tepat digunakan menjadi inokulan/starter.

 

Selain keempat hal tersebut ada yang sering kita lewatkan yaitu penurunan kompos yang diakibatkan adanya N yang hilang ke udara. Salah satu langkah untuk menghindari hal tersebut adalah ion NH3+ diberi gugus negatif. Gugus negatif ini bisa berupa tanah, abu dan kompos yang sudah jadi. Caranya dengan memberikan gugus negatif ini ke bagian atas tumpukan kompos (melapisi kompos).

 

Cara pembuatan kompos

  1. Persiapan bahan

Bahan campuran dengan CN ratio 60.

  1. Pemotongan

Bahan yang panjang dipotong-potong. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan bahan, sehingga bahan yang bisa dimakan oleh mkrobia semakin banyak. Akibatnya proses pengomposan semakin cepat.

  1. Pengaturan komposisi bahan

Bahan diselang seling antara bahan dengan C/N tinggi dengan bahan dengan C/N rendah (seperti kue lapis). C/N tinggi biasanya ditandai dengan warna coklat dan bertekstur kering, misalnya ranting, jerami dan daun. Sedangkan kotoran  ternak dan rumput hijau mempunyai nilai C/N rendah. Selain itu juga perlu ditambah dengan bahan pengikat bisa berupa tanah, kompos matang, abu maupun kapur.

  1. Penutupan

Tumpukan kompos harus ditutup dengan terpal, kantong bekas maupun daun. Adanya penutup ini mengakibatkan panas uap air yang dihasilkan akan terjebak di dalam tumpukan sehingga akan mengakibatkan panas tumpukan. Suksesi mikrobia ini mengakibtakan kondisi mesofil (250C - 270C) selama 3 hari akan menjadi termofil (700C) setelah 3 hari. Dengan kata lain setelah 3 hari harus ada peningkatan suhu tumpukan menjadi 700C.

  1. Inkubasi

Setelah 3 hari proses pengomposan maka akan ada kenaikan suhu sampai dengan 700C. Proses pengomposan akan selesai ketika suhu sudah kembali normal lagi (250C - 270C).

  1. Pembalikan

Setelah 1-2 minggu tumpukan kompos perlu dibalik

 

Materi berdasar konsultasi dengan Ir. Ngadiman, MSi, Ph.D, Dosen Faperta UGM, Direksi PT Pagilaran

Artikel Lainnya Dari Penulis Ini

KLENGKENG DATARAN TINGGI, JUSTRU BERBUAH LEBAT DI KULON PROGO

Oleh : Anang Sucahyo 2018-05-11 17:19:17