Hidroponik akhir-akhir ini sedang ngetrend dan tampaknya akan jadi trend dalam jangka waktu yang panjang, karena selain hobi yang mengasyikkan, berkebun secara hidroponik juga mempunyai banyak manfaat dibandingkan cara konvensional menggunakan tanah. Hidroponik menurut beberapa sumber berasal dari kata Hudor dan Ponos , Hudor artinya air dan Ponos artinya bekerja. Sambungan dua kata tersebut membentuk kata hidroponic yang artinya bekerja dengan air.
Adalah Charlie Tjendapati, seorang petani dari Bandung juga praktisi hidroponik yang memposting pengalamannya menanam kangkung hidroponik sehingga bisa mengantongi pendapatan Rp 97,2 juta rupiah/bulan (https://www.facebook.com/charlie.tjendapati/posts/819459088160665), jumlah yang sangat fantastis dan sempat menjadi berita viral di media online beberapa waktu yang lalu. Terinspirasi dari cerita viral tersebut, KWT Ngudi Rejeki yang terletak di Dusun Klepu, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu KWT yang memperoleh kegiatan P2KP dari dana APBN pada tahun 2016 berusaha mencoba bercocok tanam kangkung hidroponik di lokasi Demplot kWT. Diharapkan dengan adanya kangkung hidroponik ini anggota KWT bisa belajar sekaligus mempraktekkan di pekarangan masing-masing.
Ternyata hidroponik tidak perlu biaya mahal (kendala yang sering dihadapi oleh petani hidroponik selama ini adalah modal awal yang sangat besar untuk pembuatan media-penulis). Hanya dengan memanfaatkan bekas “wadah berkat” yang terbuat dari plastik dan baskom/ember kecil untuk menampung airnya, hidroponik kangkung bisa dicoba. Tidak perlu menggunakan pupuk AB mix hidroponik yang populer itu, cukup dengan memanfaatkan pupuk organik cair yang dibuat sendiri oleh KWT ternyata kangkung hidroponik bisa tumbuh dengan subur. Beberapa keuntungan kangkung hidroponik yaitu bersih, hemat air (untuk mengantisipasi prediksi dari BMKG DIY bahwa awal bulan Mei-September 2017 kecenderungan terjadi el nino dengan kategori lemah), hemat tenaga (tidak perlu menyiram setiap hari) dan tentu saja sehat. Kelemahan kangkung hidroponik dengan media seperti ini (di dalam dunia hidroponik terkenal dengan Wick System hanya saja disini tidak menggunakan sumbu akan tetapi mengandalkan akar dari kangkung itu sendiri dalam mencari nutrisinya-penulis), ada perlakuan benih terlebih dahulu (benih direndam air semalam kemudian dikecambahkan), selain itu butuh ketelitian diawal fase kecambah karena ini merupakan titik kritis (tidak boleh kelebihan air yang membuat kecambah busuk juga tidak boleh kekurangan air yang membuat kecambah kering). Apapun itu bertanam kangkung hidroponik secara organik lebih banyak keunggulannya daripada kelemahannya dan tentu saja mengasyikkan, tertarik untuk mencoba?
Youtube Sebagai Salah Satu Media Penyuluhan
Agro Edu Wisata Berbasis Integrated Farming
Cara Membuat Keripik Gedebog Pisang
Pengemasan Sayur untuk E Warung
GROW WITH GROWOL