Keberadaan taruna tani sangatlah penting dimasa sekarang. Saat ini usia petani kita sudah memasuki usia lanjut, untuk menuju era pertanian modern pun cukup tertinggal. Belum lagi rata rata pekerjaan petani kita menjadi sambilan, tidak sebagai penghasilan pokok. Dengan lahan sangat terbatas belum lagi hadirnya sawah ditanami beton, hal ini sangat berpengaruh pada keberlangsungan hidup tanaman. Bagaimana bisa menghasilkan produk yang optimal.
Saat ini telah hadir pemuda pemudi tani yang diberi wadah dengan taruna tani. Di wilayah desa gilangharjo pada tahun 2017 telah berdiri dengan nama taruna tani gilang makmur dan saat ini berproses badan hukum.
Perjalanan panjang dan melelahkan menjadi bagian dari kehidupan organisasi. Awal kegiatan langsung mendapatkan mandat berbudidaya beras hitam seluas 4.000 m dari tanah kas desa dengan sistem bagi hasil 60:40, ini cukup berhasil. Kegiatan kedua memanfaatkan lahan pekarangan BPP Pandak dengan kegiatan budidaya perikanan darat komoditas nila.
Awal tahun 2018 mendapatkan mandat yang cukup besar dengan rencana besar desa Gilangharjo yang akan melaksanakan sertifikasi padi organik seluas 20 ha bekerjasama dengan poktan tani harjo pedukuhan Ngaran.
Tahap paling berat adalah identifikasi petani pelaksana organik. Berbagai pelatihan dan koordinasi dilaksanakan baik dari dinas maupun pihak ketiga. Pada tahun 2019 padatnya kegiatan sudah didepan mata, baik sebagai internal control maupun pendamping petani serta kegiatan lain.
Pada tahun 2018 juga sudah dipercaya mendapatkan 2 buah pompa air dan hand sprayer elektrik yang terkelola dengan baik dan menambah pemasukan dana.
Kiprah dari desa gilangharjo cukup baik menjalin kerjasama pemberdayaan. Pada tahun 2018 di dusun karanggede telah mendeklarasikan Lumbung Kampung Mataraman yang dihadiri oleh bapak Bupati Bantul, sinergi antara berbagai pihak baik dinas pertanian, dinas pendidikan, dinas kebudayaan serta kerjasama yang apik karang taruna gilang harjo, taruna tani gilang makmur, poktan tani harjo dan pihak swasta.
Pada tahun 2019 ini menjadi titik awal organik farming taruna tani bersimbiose dengan tani harjo dan pihak lain, terutama dinas pertanian propinsi yang akan memberikan dukungan sertifikasi organik. Pada awal musim ini telah memulai SOP organik walau masih dini sekali dan penerapannya pun belum seratus persen. Akan tetapi proses telah dijalankan, pada tanam selanjutnya harus minimal 75 persen SOP harus dijalankan pada sesi ini pihak sertifikasi mulai inspeksi dan koordinasi.
Perencanaan, koordinasi, kerjasama, pelaksanaan kegiatan, evaluasi menjadi kunci pembangunan pertanian diera 4.0, semoga berhasil.
Penulis, Kiswanta
MENGINTIP DANA DESA 2022
LP2B ANTARA HARAPAN DAN KENISCAYAAN
INOVASI SIPERKASA
Pupuk dan peran terhadap tanaman
Ayam KUB Dunia Baru Pengganti Joper