RUMPUT ODOT mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan rumput lainnya. Perbedaan yang nyata dibandingkan dengan rumput lain (setaria, rumput gajah Taiwan, King Grass) adalah pada tinggi yang hanya sekitar 1 meter dan jumlah anakan yang banyak pada saat panen. Sehingga bisa disebut rumput gajah mini.
Perbedaan lain dari rumput gajah ini dibanding rumput jenis lain adalah ruas pada batang pendek (3-4 cm) sedangkan pada lainnya panjangnya sekitar 10-12 cm. Rumput ini mempunyai karakteristisk rasa manis, daun lemas dan batang empuk sehingga disukai oleh ternak kambing, domba maupun sapi.
Konon rumput odot masuk ke Indonesia dibawa oleh seorang TKI asal Tulung Agung yang bernama Pak Odot, lalu beliau mencoba menanamnya melalui media pot dan selang beberapa hari setelah bersemai baru dipindahkan ke kebun.
Berdasarkan beberapa sumber rumput odot berasal dari Amerika dengan nama latin Pennisetum purpureum cv. Mott yang masih satu jenis dengan rumput gajah namun tumbuh pendek dengan batang yang lunak dan tidak berbulu.
Syarat lahan: Rumput Gajah Odot membutuhkan sinar matahari penuh atau minimal 40%. Rumput ini dapat tumbuh pada sinar matahari dengan intensitas kecil 30-40 % namun dari jumlah anakan lebih sedikit dan umur panen lebih lama.
Rumput ini dapat beradaptasi di berbagai tipe tanah dan kondisi iklim meskipun hasil panennya dan waktu panen berbeda.
Perkembangbiakan:
Secara vegetatif dilakukan dengan membagi rumpun akar dan bonggol atau dengan stek batang.
Kandungan Nutrisi Rumput Odot :
- Kadar lemak kasar daun : 2.72%
- Kadar lemak kasar batang : 0.91
- Protein kasar daun : 14.35%
- Protein kasar batang : 8.1 %
- Digestibility daun : 72.68%
- Digestibility batang : 62.56%
- Protein kasar : 14 %
- (Sumber; http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/tingginya-kandungan-gizi-nutrisi.html)
Pola Tanam
1. Monokultur; artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja
2. Tanaman sela; karena ukuran rumput gajah ini pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan lain, di pinggir pematang sawah, atau disela-sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas sinar matahari.
3. Penahan erosi, rumput ini juga bias digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah yang miring.
Cara penanaman :
1. Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak belukar, selanjutnya buat guludan (gundukan tanah dan tinggi) lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm
2. Tanam bibit rumput berupa stek secara miring , setengahnya ditimbun tanah di tengah guludan (minimal 3 ruas dan 2 ruas ditanam dalam tanah) Rumput ini juga bisa ditanam seperti cara menanam tebu dengan cara ditidurkan dan ditimbun dengan tanah
3. Untuk Pakan (konsumsi) jarak tanam ideal 45cm x 45 cm atau 50 cm x 50 cm.
4. Untuk Perbanyakan bibit jarak tanam dalam barisan 75 cm. jarak tanam antar barisan 75- 150 cm.
Banyak pengalaman, pada kondisi tanah yang subur dengan hara yang cukup rumput bisa mempunyai anakan 60 batang dalam satu rumpun sehingga dengan jarak tersebut akan saling berhimpitan.
Pemupukan
Karena pertumbuhannya yang cepat untuk pertumbuhan yang optimal perlu adanya asupan nutrisi yang cukup dari unsur hara di dalam tanah sehingga perlu pemupukan yang cukup. Salah satu indikator kekurangan hara batang (ruas) diameternya menjadi kecil dan jumlah anakan semakin berkurang dan warna daun kekuningan rumput untuk itu rumput perlu pupuk.
- Untuk pupuk dasar, berikan pupuk kandang dengan jumlah kurang lebih 3 ton/ha
- Untuk mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam atau setelah panen dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 60 kg/ Ha.
- Pupuk cair (urine ternak) sapi/kambing/kelinci fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah.
Pemanenan
1. Pada penanaman pertama kali Rumput Odot dapat dipanen pada umur 60-70 hari atau ditunggu sampai ukuran batang yang ada ruasnya 30-40 cm (jika rumput dipanen lebih muda hasil panennya berbeda dengan yang dipanen pertama sudah tua)
2. Ciri-ciri rumput sudah dapat dipanen adalah adanya ruas pada batang yang sudah berukuran minimal 15 cm daun dibagian bawah mulai menguning
3. Umur panen pada musim penghujan 35-40 hari. Umur panen pada musim kemarau 40-50 hari
4. Potong pendek sejajar dengan tanah. (Jika pemotongannya tinggi maka batang akan lebih kecil dan jika terkena hujan terus menerus akan busuk dan mati).
5. Jumlah anakan dalam satu rumpun setelah pemanenan kedua dan seterusnya minimal 40 batang dengan potensi produksi bisa mencapai 15 kg per rumpun pada kondisi asupan hara dari tanah yang baik.
Pemeliharaan
Untuk mencukupi asupan hara perlu pemberian pupuk kandang secara berkala. setelah 3 kali panen sehingga rumput bisa produksi optimal. Lakukan pembumbunan atau meninggikan guludan dengan tanah, sekaligus melakukan penyiangan dari rumput-rumput lain (gulma) yang tidak dikehendaki. Jika ingin pada musim kemarau tetap panen optimal lakukan pengairan. ( Nur Sigit & Trimulad DSw).
MENGENAL TAYUMAN SEBAGAI HIJAUAN PAKAN TERNAK YANG POTENSIAL DAN TAHAN KEKERINGAN