Pakan merupakan masalah utama dalam peternakan, hampir 70% dari biaya usaha peternakan umumnya untuk kebutuhan pakan. Pakan utama ternak ruminansia terdiri dari hijauan dan pelengkap nutrisinya yaitu konsentrat. Tetapi ketersediaan hijauan pakan ternak kadang tidak terus menerus tersedia terutama dimusim kemarau, dimana rumput sulit didapatkan. Padahal ketersediaan hijauan yang tetap sangat menentukan produktivitas ternak, disamping itu hijauan yang tidak selalu ada bisa menimbulkan stres dan mengakibatkan ternak rentan terhadap berbagai penyakit. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai peternak belum sesuai dalam memberikan pakan ternak yang dibudidayakan sehingga hasilnya tidak optimal.
Oleh karena itu, perlu perlu terobosan baru untuk meningkatkan nilai gizi pakan ternak yaitu dengan membuat pakan komplit (complete feed). Complete feed adalah suatu teknologi formulasi pakan yang mencampur semua bahan pakan yang terdiri dari hijauan dan atau ditambah limbah pertanian dan konsentrat yang dicampur menjadi satu. Dengan pemberian pakan komplit, lebih praktis dan sangat menghemat tenaga kerja serta petani tidak perlu lagi setiap hari mencari rumput.
Kebutuhan pakan khususnya untuk penggemukan dan juga untuk pembibitan perlu memperhatikan asupan pakan yang diberikan. Kecukupan gizi dan nutrisi akan membuat ternak sehat. Komposisi pakan yang baik adalah serat kasar 60%, konsetrat 30%, dan pakan tambahan lain 10%. Manfaat pemberian pakan komplit ini antara lain untuk memenuhi gizi, hemat tenaga kerja, peternak tidak perlu setiap hari mencari rumput.
Adapun praktek pembuatan complete feed dengan bahan-bahan sebagai berikut:
Bahan bahan :
Hijauan pakan ternak : 30 kg
Ampas singkong : 4 kg
Kleci : 4 kg
Polard : 4 kg
Bekatul : 10 kg
Mineral : 0,5 kg
Tetes tebu : 0,4 lt
EM4 : 150 ml
Garam krosok : 0,5 kg
Adapun cara pembuatannya :
1. Hijauan dicacah (semakin kecil semakin baik) kemudian dihamparkan diatas terpal dan diatasnya ditabur dedak, ampas singkong, kleci, pollard, mineral
2. Membuat larutan tetes tebu, probiotik, garam dengan air secukupnya
3. Menyemprotkan/percikkan larutan No.2 keatas hamparan No.1, selanjutnya diaduk-aduk hingga merata dan bila perlu ditambahkan air hingga kadar air campuran mencapai 60%
4. Untuk mengukur kadar air, adonan dikepalkan ditangan bila tangan basah tapi air tidak menetes berarti takaran kadar air sudah cukup
5. Memasukkan campuran yang sudah jadi ke dalam drum plastik, dipadatkan dan ditutup rapat (tidak ada udara luar yang masuk)
6. Pakan komplit hasil fermentasi ini dapat digunakan setelah 3 hari proses fermentasi berlangsung.
Adapun cara pemberian pakan :
- Setelah 3 hari difermentasi pakan komplit siap diberikan kepada ternak
- Takaran pemberan pakan komplit adalah 5% dari bobor ternak dan diberikan 2-3 kali sehari
- Setelah pemberian pakan drum plastik ditutup lagi rapat-rapat agar udara luar tidak masuk
- Dengan perlakuan yang benar pakan komplit ini dapat bertahan selama 1,5 bulan
Selamat Mencoba
Mytha Sugara
PPL Kelurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
MENGENAL DAUN KELOR (Moringa Oleifera)
Cara Pembuatan Abon Cabai dan Saos Sambal
Teknologi Pembuatan Tepung Beras