Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tiwi Manunggal yang berlokasi di Dusun Tegiri II, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap tengah fokus mempersiapkan Agro Edu Wisata. Agro Edu Wisata berbasis Integrated Farming ini menawarkan konsep pengalaman kepada pengunjung tentang kehidupan pertanian di daerah pedesaan. Pengunjung nantinya memperoleh kesempatan untuk melihat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh petani. Diantaranya pengolahan gula semut dan gula batok yang dimulai dari kegiatan menderes (mengambil nira kelapa) sampai dengan proses pembuatannya. Selain itu bisa melihat kegiatan ternak kelinci dan ternak domba serta budidaya aneka macam tanaman sayuran dan pangan lokal. Pengunjung juga bisa mengamati sekaligus belajar budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.
Tidak hanya sampai disana saja, KUB Tiwi Manunggal juga mulai mengadopsi pola pertanian Integrated Farming dengan menerapkan zero waste. Sampah dedaunan, urine dan kotoran ternak dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Hal ini untuk mendukung kegiatan usaha yang selama ini dilakukan oleh KUB Tiwi Manunggal sendiri yaitu pengolahan gula semut organik. Dimana gula semut hasil produksinya semenjak tahun 2013 telah memperoleh sertifikat di bawah pengawasan IMO Swiss dengan jenis sertifikat USDA, JASS, SNI, Halal dan Fair Trade.
Sebelumnya di Bulan Agustus 2020, KUB Tiwi Manunggal membuat terobosan yang kurang lazim dilakukan oleh masyarakat di wilayah Kapanewon Kokap yaitu dengan membabat habis vegetasi yang ada di lahan seluas 5 Ha. Lahan ini dirombak untuk ditanami kelapa varietas Genjah Entog Kebumen untuk meremajakan tanaman kelapa yang telah ada sebelumnya yang sudah tidak produktif. Kegiatan penanaman serentak kelapa genjah entog ini sebanyak 600 batang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2020 lalu bersama Bapak Wabup Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan D.I. Yogyakarta, Bappeda Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, serta seluruh anggota KUB Tiwi Manunggal.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo juga sangat serius mendorong pengembangan Integrated Farming ini melalui pemberian bantuan bibit domba sebanyak 25 ekor, bibit buah klengkeng, dan bentuk pendampingan lainnya. Untuk mengoptimalkan fungsi lahan, di antara tanaman kelapa dibudidayakan tanaman sela sebagai pangan lokal yaitu kacang tanah dan koro benguk. KUB Tiwi Manunggal juga menanam rumput odot dan indigofera untuk pakan hijauan ternak. Panen perdana kacang tanah dan kacang panjang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan bersama anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2021.
Pengembangan pertanian model Agro Edu Wisata berbasis Integrated Farming seperti ini adalah salah satu inovasi luar biasa yang bisa direplikasi oleh kelompok di wilayah lain. Selain bermanfaat untuk mendukung ketersediaan pangan juga memberi nilai tambah jangka panjang bagi pertanian berkelanjutan.
Youtube Sebagai Salah Satu Media Penyuluhan
Cara Membuat Keripik Gedebog Pisang
Pengemasan Sayur untuk E Warung
GROW WITH GROWOL
Si "Ndeso" Koro Benguk yang Lezat